Sunday, December 3, 2017

cara agar cinta padam tanpa meninggalkan korban

Bagi kaum remaja, pastilah memiliki keinginan yang menggebu-gebu soal cinta. Nah, keinginan cinta adalah bentuk model keinginan yang tidak pernah padam. Namun, jika sudah tidak dapat membaik, sebaiknya dipadamkan saja. Lalu, bagaimana cara agar padam tanpa meninggalkan korban?, berikut tipsnya.

1. Jangan membuat ego mu menjadi nomer satu diantara ego yang lainnya.

Cobalah untuk menata hati dalam bertindak.Jika kamu benar, tetaplah berwibawa. Jika kamu salah tetaplah rendah hati. Jangan hancurkan nama baik mu di depan orang lain, hanya karena gengsi. Bersikap baik dan terhormat, saat kamu ingin hubungan kamu bersama pasangan berhenti sampai disini.
sumber:https://appliedunificationism.com/2014/02/17/selfishness-the-greatest-challenge-of-the-21st-century/

2. Bersikaplah bak seperti seorang penguasa kerajaan.

Percaya tidak, kalau pemimpin kerajaan itu saat marah atau kecewa sikapnya anggun banget. Diam sih, tapi dia selalu memerintahkan hal-hal yang tidak terduga. Nah, coba deh buat kamu, saat kecewa atau marah, jangan kamu luapin kekesalan kamu didepan orang lain. Tetap dian, anggun dan mempesona. Buat pasangan kamu saat melihat itu jatuh hati dan menyesal sudah membuat kamu kecewa.
sumber:https://lapandadecina.wordpress.com/2015/10/03/15-couples-matching-wedding-tattoos-visually-honoring-their-marriage-vows-my-modern-met/
3. Beri pelajaran dengan cara yang manis dan tak terlupakan.

Sekarang kan banyak, pasangan-pasangan muda-mudi kalau sedang bertengkar ributnya sampe sejagat raya tau. Sekarang, kamu rubah kebiasaan jelek itu, menjadi kebaikan. Putus yang dimaksud adalah putus status, tapi bukan berarti hubungan antara manusia juga putus. Jadi, saat putus, ya biasa saja.. jangan berlebihan. Karena yang berlebihan itu akan meninggalkan luka dalam dan susah ilang. Ketimbang putus secara baik-baik, kamu akan merasakan tenang dan nyaman ajah buat ngejalanin masa berikutnya.
sumber:https://ombrelloblog.wordpress.com/category/facts/
ditulis oleh : nur ilmi hasanah

No comments:

Post a Comment

Popular Posts