Friday, February 23, 2018

RESUME BUKU JURNALISTIK TELEVISI || TEORI DAN PRAKTIK || ASKURIFAI BASKIN

Rekomendasi nih, pas banget buat kamu yang butuh referensi untuk jadiin makalah, scripsi, atau sekedar ngerjain tugas. Penjelasan teorinya jelas, banyak rahasia serta tips-tips yang bakalan bikin kamu nambah ilmu dan wawasan. 

Apalagi, kamu bisa pakai pas lagi pelajaran yang berhubungan dengan JURNALISTIK PENYIARAN, PRODUKSI BERITA (TV), PRODUKSI TELEVISI STUDIO. Karena buku ini sangat cocok untuk dijadikan referensi suatu produksi, pembuatan makalah, dan acuan-acuan prosedur sebuah jurnalistik televisi. 



Resume 

JURNALISTIK TELEVISI 

TEORI DAN PRAKTIK 


Askurifai BaksinJURNALISTIK TELEVISI TEORI DAN PRAKTIK  Cetakan Ketiga pada September 2013 ; Simbiosa Rekatama Media ; No.31 Bandung


Bagian BAB I :

1. PENDAHULUAN
  • SEJARAH ; - Dan tahun 1930 Philo T. Farnsworth menciptakan sistem televisi. Penemuan dasar televisi ini terus berkembang sampai akhirnya Paul Nipkow melahirkan televisi mekanik. 
  • GENERASI TELEVISI ; - Televisi gerenari pertama adalah televisi hitam-putih. Televisi generasi kedua adalah televisi warna. Selanjutnya televisi generasi ketiga adalah High Definition TV (HDTV).
  • SIARAN PERTAMA TELEVISI ; - Ketika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1946 mengadakan rapatnya yang pertama di gedung Perguruan Tinggi Hunter New York Amerika Serikat.
2. TELEVISI DI INDONESIA
  • ERA PEMBARUAN TAHAP SATU
  • ERA PEMBARUAN TAHAP DUA
  • ERA PEMBARUAN TAHAP TIGA
  • ERA PEMBARUAN TAHAP EMPAT
3. DARI TVRI KE TV SWASTA  
; - Maka begitu kran deregulasi di bidang pertelevisian dibuka lebar-lebar dan muncul beberapa stasiun tv swasta barulah masyarakat mendapatkan beberapa alternastive tayangan, terutama acara berita.
  • PERKEMBANGAN STASIUN TELEVISI SWASTA ; - Setelah melalui periode monopoli selama lebih dari seperempat abad sistem televisi di Indonesia memasuki tahap deregulasi. 
  • TEKNOLOGI SATELIT
  • INDUSTRI TELEVISI ; - Selanjutnya industri penyiaran televisi merupaka sarana promosi penjualan produk-produk kepada masyarakat. ; Di Indonesia karakter televisi sebagai entitas bisnis sangat mewarnai tampilan, khususnya pada televisi swasta.
  • KREATIVITAS ACARA ; - Hampir semua acara infotainment punya kesamaan format acara. Yang membedakannya adalah gaya penyajian dan ciri khas. ; Kemajuan dan keberagaman program acara televisi memang menjadi hal urgen di negara kita.
4. JURNALISTIK TELEVISI 
  • DEFINISI JURNALISTIK ; - Tetapi akar definisi jurnalistik yang perlu kita catat diantaranya adalah yang dikemukakan oleh Adinegoro, seorng tokoh pers yang menjadi ikon dikalangan wartawan.
  • NILAI DAN KUALITAS BERITA 
  • BUDAYA TELEVISI  ; - Lahirnya budaya televisi (audiovisual) memang mampu menggeser dominasi budaya tulis. 
  • PENGARUH BURUK TV ; - Seperti kata Jerry Mander juga masyarakat sulit diajak berfikir. Mereka lebih senang diberi hiburan. 
  • ANTARA JURNALISTIK CETAK DAN TELEVISI 
  • BERITA TV LEBIH MENARIK?
5. KARAKTERISTIK JURNALISTIK TELEVISI 
  • PENAMPILAN ANCHOR (PENYAJI BERITA) ; - Selain itu kedudukan seorang anchor (penyaji berita) dan reporter di monitor juga mempengaruhi persepsi dan penerimaan penonton. 
  • NARASUMBER ; - Seperti yang diungkapkan J.B Wahyudi, dalam menyusun berita elektronik, reporter dituntut memiliki keterampilan dalam mengombinasikan fakta, uraian pendapat, dan penyajian pendapat yang relevan dan narasumbernya. 
  • BAHASA ; - Bahasa adalah sistem ungkapan melalui suara yang dihasilkan oleh pita suara manusia yang bermakna, dengan satuan-satuan utamanya berupa kata-kata dan kalimat, yang masing-masing memiliki kaiah-kaidah pembentuknya. 
6. BAHASA JURNALISTIK TELEVISI
  • BAHASA FORMAL DAN BAHASA INFORMAL ; - Kata mubazir adalah kata dalam susunan kalimat yang jika dihilangkan tidak akan mengubah makna dari kalimat itu. ; Untuk menyusun naskah berita radio dan televisi saran penggunaan kalimat yang tidak lebi dari 20 kata perlu diperhatikan. Sisipan yang disajikan akan sampai kepada khalayak dengan jernih dan jelas sehingga tidak akan menimbulkan pengertian yang berbeda.
  • RAGAM BAHASA PENYIARAN ; - Bebarapa pertimbangan yang harus diperhatikan jika menyusun naskah karya jurnalistik penyiaran, seperti pilih kata yang tepat dan pendek, hilangkan kata yang mubazir, dan masih banyak lagi. 
7. JENIS-JENIS BERITA TELEVISI
  • KARYA ARTISTIK ; - Biasanya karya artistik lebih banyak dikerjakan oleh mitra stasiun tv, yakni para agency dan production house (PH). 
  • KARYA JURNALISTIK ; -  Karya jurnalistik diproduksi dengan pendekatan jurnalistik yang mengutamakan kecepatan penyampaian, mengusung informasi dari sumber pendapat, realita, dan peristiwa. 
  • JENIS-JENIS BERITA TELEVISI  
    • Menurut Onong Uchyana Effendy membagi berita televisi dalam beberapa jenis, seperti : 
    1. Warta Berita (Straight newscast) ; - Yaitu sejenis berita yang merupakan laporan tercepat mengenai suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. 
    2. Pandangan Mata (On The Spot Telecast) ; - Inilah yang menjadi suplemen atau pelengkap dari tayangan televisi untuk memberikan kepuasan pada penonton terhadap berita-berita spot yang biasa di tontonnya. ; Yang harus dijelaskan ialah apa yang tidak diketahui oleh pemirsa dengan penglihatannya. 
    3. Wawancara Udara (Interview On The Air) ; - Dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu : Informational Interview dan Personlity Interview
    4. Komentar (Commentary) ; - Jadi komentar bersifat reporting in depth. ; Seorang komentator tidak perlu orang dalam, dapat juga dari luar.  
    • Dan berbeda dengan Onong, JB Wahyudi membagi menjadi 2 bagian. 
Bagian II Praktik

8. KAMERA VIDEO
  • KAMERA DIGITAL
  • BEDA KAMERA ANALOG DAN DIGITAL
  • PENGGOLONGAN KAMERA
    1. Kamera Studio
    2. Kamera ENG (Electronics News Gathering) atau Portable Camera
    3. Kamera EFP (Electronics Field Production)

  • KAMERA YANG SERING DIPAKAI
    1. Format DVCPRO
    2. Format Mini DV
    3. Format DV
    4. Format Betacam SX
    5. Format DVCam
    6. Format HDCam
9. TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR BERITA

; - Tekni pengambilan gambar bidang jurnalistik televisi tidak terlalu rumit, karena untuk berita biasanya dilakukan pengambilan gambar secara standar. 

  • MENYIAPKAN KAMERA 
    1. White Balance
    2. Focusing
    3. Mengambil Kamera
    4. Pengecekan Kamera
    5. Setting Kamera
  • TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
    1. Camera Angle ; - Masing-masing angle punya makna tertentu ; seperti High Angle menandakan kelemahan, Low Angle berkesan berwibawa / berpengaruh, dan masih banyak lagi.
    2. Frame Size ; - untuk memperlihatkan situasi objek bersangkutan, masing-masing size memiliki maksud tertentu dalam penyampaiannya situasi pada objek.
    3. Gerakan Kamera ; - Dengan durasi dibawah dua menit, sebuah straight news (berita sekilas) tidak efektif menggunakan zooming, akan lebih tepat menggunakan cut to cut, artinya rekam objek kemudia stop, terus rekam lagi, dan seterusnya. 
    4. Gerakan Objek ; - a) Objek sejajar dengan kamera, b) Walk-in/Walk-away, c) Framing.
    5. Komposisi ; - Ditentukan oleh tiga faktor yakni : Headroom (H), Noseroom (N), Looking Space (L).

10. REPORTASE DI LAPANG 

  • MEMBUAT BERITA ; - Mengambil bahan berita dari kantor berita asing. Kemudian berita dalam bahasa asing ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan jadilah berita ini menjadi milik yang bersangkutan. 
  • JENIS REPORTASE ; - Frans Ambudi (reporter SCTV) menyebutkan ada dua jenis peliputan, yakni peliputan tidak terencana dan peliputan terencana. 
11. EDITING BERITA
  • EDITING LINIER (ANALOG) ; - Langkah-langkah dalam pengeditan analog.
  • EDITING NONLINIER (DIGITAL) ; - Pengeditan berita dengan menggunakan NLE (nonlinier editing) tidak terlalu berbeda dengan yang analog. 
12. REPORTASE STAND UP 
; - STAND UP artinya seorang reporter langsung melaporkan suatu kejadian, peristiwa atau kondisi objek berita langsung dari tempat. 
  • ALASAN STAND UP ; - Berdasarkan sistem ROSS yang lazim berlaku di dunia reportase tv, seorang reporter melakukan stand up karena beberapa alasan : 1) Memuaskan pemirsa, 2) Memperlihatkan faktualitas, dan masih banyak lagi. 
  • TIP STAND UP ; - Ada beberapa tip yang perlu diperhatikan : 1) Cek peralatan syuting, 2) Siapkan fisik dan mental anda. dan lain sebagainya.
13. PRESENTER TV
  • CONTINUITY PRESENTER ; - Mereka berfungsi sebagai jeda atau perangkai dari satu acara ke acara lainnya. 
  • HOST
  • ANCHOR
  • PRASYARAT MENJADI PRESENTER ; - Seorang yang enak dilihat dan enak didengarkan dalam membawakan acara siaran, serta menunjukkan kepribadian yang wajar. 
  • LATIHAN OLAH VOCAL ; - Intonasi dalam berbicara bahasa Indonesia harus dihindari dari kesan medhok, bernafas daerah. 
14. MENJADI PRESENTER YANG BAIK
  • PENGGUNAAN HUMOR ; - Tidak diharapkan untuk membuat khalayak-nya tertawa terpingkal-pingkal sebagaimana halnya mereka menyaksikan badut. Tapi kemampuan Anda untuk membuat mereka tersenyum kemudian memberikan applause meriah kepada Anda.  
  • BAHASA TUBUH
    1. Pakaian
    2. Gerakan Tubuh
    3. Kontak Mata
    4. Gerakan Tangan 
    5. Ekspresi Wajah
  • KONTROL SUARA
    1. Pernafasan 
    2. Volume
    3. Ekspresi 
  • NUANSA KARAKTER (AKTING) PRESENTER TV
15. LATIHAN PRESENTER DAN HOST
16. LATIHAN REPORTER & ANCHOR
  • PERSIAPAN MENJELANG SIARAN (ON AIR)
  • LATIHAN WAWANCARA DI STUDIO
  • LATIHAN REPORTER DI LAPANGAN & ANCHOR DI STUDIO

    1. Karakter Pekerjaan
    2. Karakter Suara 



"Tentang Penulis : 

Askurifai Baksin adalah staf pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Dakwah, Universitas Islam Bandung. Pendidikan S1 pada Jurusan Ilmu Jurnalistik Fikom Universitas Padjadjaran diselesaikannya pada tahun 1994. Kini ia telah menempuh pendidikan S2 di fakultas yang sama. 

Karena minatnya yang tinggi terhadap dunia perfilman dan pertelevisian, ia mendidirikan lembaga pelatihan Stufvi yang sangat intens menyelenggarakan pelatihan jurnalistik televisi.

Di tengah kesibukannya mengajar dan melanjutkan studi serta menyelenggarakan pelatihan, ia masih menyempatkan diri menulis artikel di berbagai media massa."

No comments:

Post a Comment

Popular Posts